saat ini aku jenuh, aku bingung. sepertinya kehidupan sudah bukan milikku lagi. aku tak percaya semua ini akan terjadi. kupikir selama ini hidupku damai-damai aja, tanpa masalah yang terlalu berarti. tapi sekarang aku disini, dihadapkan pada sesuatu yang aku harus jalani. tak ada pilihan lain. apakah aku bisa menjalaninya atau tidak, hanya Tuhan yang tau. akupun tak tau apa akhirnya nanti itu jadi yang terbaik untukku. aku hanya pasrah, terlalu banyak ulah yang sudah aku lakukan. bagaikan anak jalanan yang tak tau besok akan makan atau tidak. tapi aku bukan anak jalanan. aku mahasiswa. namun aku malu saat menyadari bahwa sekarang kedudukanku sama dengan anak jalanan. apa kalian akan menganggap aku rendah? apa kalian menganggap aku bodoh? hm. aku tidak peduli SAMA SEKALI.
aku marah saat ini. marah kepada siapa, aku tak tau. aku hanya merasa marah. marah sekali! mungkin bisa diartikan bahwa aku marah pada diriku sendiri. aku marah karena aku begitu tolol. aku bukanlah orang yang mudah merendahkan harkat martabatku sendiri, namun saat ini dengan kesadaran penuh aku menyadari bahwa aku BODOH!
aku bahkan tak peduli dengan siapapun, dengan musuhku sekalipun. saat ini aku sudah tidak memikirkan apapun. aku hanya berjalan dengan mata terpejam dan terhuyung-huyung melintasi jembatan kehidupanku tanpa berfikir apa nantinya akan akan terjatuh atau tidak. seandainya aku terjatuh, sudah tak ada lagi yang bisa meraihku untuk kembali berjalan. untuk kembali meniti jembatan itu. aku akan selamanya terjatuh dalam gelap, tak tau lagi apa yang harus dilakukan. saat orang menengokku dari atas mereka hanya berkata,"salahmu sendiri tidak berusaha membuka matamu saat berjalan dijembatan!". YEAH! that's the point! aku sengaja memejamkan mata sehingga aku terjatuh. bahwa betapa mudahnya perjalanan itu jika mataku terbuka. bahwa akupun sebenarnya bisa berlari cepat jika aku tau bahwa jalanan itu ternyata sangat mulus. namun aku malah memejamkan mata, tak mau membukanya. salah siapa? salahku sendiri yang tak mau tau bagaimana caranya membuka mata. yang kutau hanya sampai diseberang jembatan dengan selamat. namun, apakah aku sekarang selamat? tidak.
menyesalkah aku? tak perlu dijawab pun sudah tau jawabannya. tak usah kubilang pun semua orang juga tau kalo sesal selalu datang dibelakang. kenapa? karena untuk pembelajaran besoknya lagi. tapi disini, dulu, aku juga pernah menyesal, namun aku tidak belajar dari penyesalan itu. salah siapa? sekali lagi, SALAH SAYA!!
apa yang harus aku lakukan? bahkan aku tak tau apalagi yang harus aku lakukan sekarang. aku harus bertanya. aku terlalu sombong untuk bertanya. membuatku jatuh lagi dan lagi. aku terlalu asik terpejam dan bermimpi. mimpi itu ga akan mengantarku ke seberang jembatan!mimpi itu hanya membuatku sombong dan makain sombong! tak tau lagi berapa kata yang akan ku ucapkan untuk menyesalinya. aku tak tau. aku bahkan tak tau bagaimana caranya keluar dari kegelapan ini. apa masih ada kesempatan untukku menyebrangi (kembali) jembatan itu? hhm. mungkin tidak. mungkin juga iya. aku tak pernah tau.
tapi aku tau Tuhan akan selalu menuntunku. aku percaya Tuhan akan selalu membawaku ke tempat yang benar, walaupun itu ditempat yang gelap. dan disitulah (mungkin) aku harus belajar agar aku membuka mataku. agar aku bisa mengerti betapa mudahnya jembatan itu dilewati. namun Tuhan tidak akan membiarkan orang melewati jembatan itu tanpa usaha. dan aku terlambat untuk berusaha. akankah ada kesempatan lagi? walaupun itu mustahil, namun aku takkan berhenti berharap. bismillahirrahmanirrahim.. aku berharap kali ini Tuhan mengajari cara aku berusaha :')