Lanjutin postingan sebelumnya yak! Sebelumnya, saya sudah dikasih pengantar cek hormon progesteron dari dr. Enny. Sebelumnya saya juga bertanya-tanya, untuk apa sih cek hormon progesteron?
Progesteron adalah hormon yang menghasilkan sel telur ketika tubuh wanita sedang berovulasi. Progesteron adalah hormon yang berperan besar dalam kehamilan wanita, karena hormon progesteron berfungsi untuk menguatkan jaringan rahim ketika proses implantasi sel telur, juga menjaga kehamilan dari kehamilan ganda, menguatkan otot panggul, mengembangkan janin, dan memproduksi ASI.
Jika hormon progesteronnya rendah, maka bisa menyebabkan kemandulan maupun keguguran.
Oleh karena itu, pemeriksaan hormon progesteron itu penting banget buat yang akan memulai program hamil karena tinggi rendahnya hormon progesteron akan berpengaruh pada proses kehamilan.
Sebenernya saya dikasih pengantar ke Prodia sama dokter. Cuma karena harganya lebih murah di Laboratorium CITO, akhirnya saya pun cek ke CITO.
Hari Selasa, 13 Agustus 2019.
Progesteron adalah hormon yang menghasilkan sel telur ketika tubuh wanita sedang berovulasi. Progesteron adalah hormon yang berperan besar dalam kehamilan wanita, karena hormon progesteron berfungsi untuk menguatkan jaringan rahim ketika proses implantasi sel telur, juga menjaga kehamilan dari kehamilan ganda, menguatkan otot panggul, mengembangkan janin, dan memproduksi ASI.
Jika hormon progesteronnya rendah, maka bisa menyebabkan kemandulan maupun keguguran.
Oleh karena itu, pemeriksaan hormon progesteron itu penting banget buat yang akan memulai program hamil karena tinggi rendahnya hormon progesteron akan berpengaruh pada proses kehamilan.
pict source |
Sebenernya saya dikasih pengantar ke Prodia sama dokter. Cuma karena harganya lebih murah di Laboratorium CITO, akhirnya saya pun cek ke CITO.
Hari Selasa, 13 Agustus 2019.
Saya
pergi ke Laboratorium Cito untuk periksa hormon progesteron. Bagusnya
sih di pagi hari ya. Saya sampe sana jam 8pagi. Pertama yang harus
dilakukan adalah ambil nomor antrian pendaftaran. Satu jam kemudian, saya pun dipanggil. Lalu saya disuruh menyerahkan KTP dan
pengantar dokternya. Kebetulan saat itu, di Cito lagi ada promo diskon 5% untuk
pengguna kartu debit/kredit BCA dan Mandiri (mihiiik, lumayan buat makan
siang :')). Setelah menyelesaikan administrasi, saya pun masuk ke ruang
pengambilan sampel untuk diambil darahnya. That's it. Prosesnya nggak
nyampe 2 menit padahal antriannya sejam. Hahahaha! Okay! Lalu bisa
ditinggal dan hasilnya nanti diambil jam 12 (atau bisa dicek online di
webnya Cito).
Hari Selasa, 3 September 2019.
Saya
pun kembali kontrol ke dr. Enny setelah sebulan sebelumnya daftar
antrian (pada kontrol terakhir saya sekalian daftar untuk kontrol
selanjutnya). Seperti biasa ya, antrian sekitar 2 jam lalu saya
dipanggil masuk.
Kunjungan kali ini hanya sebatas konsultasi aja. Dokter hanya membaca hasil lab saya, dan mengatakan bahwa hormon progesteron saya tinggi. FYI, hormon progesteron saya sekitar 18ng/ml. Cukup tinggi untuk ukuran sel telur yang terbilang kecil (namun masih bisa matang). Itu artinya sistem reproduksi saya normal alias nggak bermasalah.
Kunjungan kali ini hanya sebatas konsultasi aja. Dokter hanya membaca hasil lab saya, dan mengatakan bahwa hormon progesteron saya tinggi. FYI, hormon progesteron saya sekitar 18ng/ml. Cukup tinggi untuk ukuran sel telur yang terbilang kecil (namun masih bisa matang). Itu artinya sistem reproduksi saya normal alias nggak bermasalah.
Karena
sistem reproduksi saya normal, maka
dokter bilang bahwa seharusnya saya bisa hamil dalam kurun waktu sekitar 2 bulan. Jika dalam dua bulan masih belum hamil, berarti suami harus tes analisis sperma.
Berikut ini tips dari dr. Enny terkait berhubungan seks , terutama bagi pasangan yang LDR:
Sperma harus dikeluarkan setiap 3-4 hari sekali supaya kualitasnya bagus (tidak terlalu tua ataupun terlalu muda). Untuk pasangan yang tidak LDR, berarti wajib berhubungan 3 hari sekali, atau seminggu 3 kali. Kalo yang LDR kayak saya dan suami gini nih, artinya suami harus self service dulu sebelum berhubungan, supaya saat tembak dalam nanti kualitas spermanya bagus. Berhubung suami pulang seminggu sekali di hari Sabtu (hubungan dijadwalkan hari minggu), jadi suami harus self service di hari Kamis. Dan tiap minggu WAJIB berhubungan ya gaes. Kan sperma bisa bertahan hidup sampe sekitar 3-5hari. Lumayan ditabung-tabungin buat masa subur.
Berikut ini tips dari dr. Enny terkait berhubungan seks , terutama bagi pasangan yang LDR:
Sperma harus dikeluarkan setiap 3-4 hari sekali supaya kualitasnya bagus (tidak terlalu tua ataupun terlalu muda). Untuk pasangan yang tidak LDR, berarti wajib berhubungan 3 hari sekali, atau seminggu 3 kali. Kalo yang LDR kayak saya dan suami gini nih, artinya suami harus self service dulu sebelum berhubungan, supaya saat tembak dalam nanti kualitas spermanya bagus. Berhubung suami pulang seminggu sekali di hari Sabtu (hubungan dijadwalkan hari minggu), jadi suami harus self service di hari Kamis. Dan tiap minggu WAJIB berhubungan ya gaes. Kan sperma bisa bertahan hidup sampe sekitar 3-5hari. Lumayan ditabung-tabungin buat masa subur.
Dokter
nggak menyarankan untuk kontrol lagi, kecuali dalam dua kali periode haid saya belum hamil. Saya pun nggak dibekali resep
apapun untuk ditebus. Hanya aja dokter ngasih pengantar cek sperma jika
setelah dua bulan (atau dua periode haid) nggak hamil-hamil juga.
Artinya, kalo sampe bulan November 2019 saya masih haid, berarti suami
saya harus cek sperma dan balik lagi untuk kontrol di dr. Enny.
Saat ini saya masih
berharap-harap cemas sambil nunggu jadwalnya mens di bulan Oktober.
Moga-moga sih jadi ya. Tapi kalo gagal lagi, berarti saya udah
ngelewatin 2x siklus menstruasi yang mana tibalah jadwal suami untuk cek
sperma. Best hope banget deh saya supaya kami berdua normal (nggak ada masalah apapun di tubuh kami), at least positive thingkingnya itu memang belum waktunya aja dikasih sama Allah.
Biaya yang dikeluarkan:
Cek hormon progesteron: 450.000 (diskon 5% jadi 427.500)
Konsultasi dr. Enny: 75.000
TOTAL: 525.000