penekanan untuk apa?

pernahkah kalian merasa ditekan oleh sesuatu/seseorang?


dosen saya pernah berkata: kita tidak akan berkembang dan tidak akan belajar jika kita tidak ditekan oleh sesuatu/seseorang. saat kita bekerja disuatu perusahaan, kita akan ditekan oleh atasan. saat kita kuliah kita akan ditekan oleh dosen.

tapi saya nggak habis pikir, kenapa dan apa alasan seseorang untuk menekan orang lain. okay, untuk alasan supaya dia lebih maju mungkin masuk akal sekali ya. tapi kalo untuk alasan lain, misal dendam pribadi atau hanya untuk iseng saja. saya nggak suka yang seperti ini.

saya berada dalam lingkup yang selalu ditekan. entah itu dengan orang dekat atau orang jauh. penekanan yang saya alami mungkin tidak separah apa yang dialami TKI atau presiden ya. disini mungkin saya tidak menyebut merk ya *hehe :p

saya merasa ditekan. mereka tidak peduli bahwa saya ini perempuan, saya ringkih dan saya punya aturan sendiri. mereka hanya berkata saya (atau kami) egois dan tidak memikirkan oranglain yang sudah berkorban. saya (atau kami) dipaksa untuk terseret ke lubang itu. sekali masuk, kami nggak bisa keluar lagi. *maaf untuk yang tersinggung, tapi saya kan hanya berpendapat. masih untung saya perempuan, kalo saya laki-laki mungkin saya sudah mati dikeroyok massa (dalam arti sempit).

disatu sisi, saya merasa ngga enak hati sama pimpinan saya. dia udah cape ngurusin saya (dan kami). saya tau dia dilema. satu sisi dia ngga tega liat kami tapi sisi lain dia harus mengemban tanggung jawab atau dia bakal ditekan lagi. ya, susah memang menyatukan isi kepala dalam satu kelompok yang besar.
tapi sisi lain saya merasa penekanan itu nggak berguna. untuk apa? saya sangat membenci semua itu. tapi saya hanya manusia biasa dalam kalangan minoritas dan usia yang lebih kecil. otomatis saya nggak bisa berbuat apa-apa (walaupun logikanya saya bisa). jika saya memberontak saya akan merugikan kami semua, mengecewakan pimpinan saya, dan tentu saya sendiri yang akan rugi.

apa yang bisa saya lakukan? apa maksud penekanan mereka (sebenarnya)? saya tau sikap mereka hanya untuk membuat 'something' itu lebih baik lagi. tapi apa harus dengan cara seperti itu?

saya (dan kami) lelah. lelah sekali. mungkin kami bisa melakukannya. but slow. semua nggak akan selesai jika penekanan itu justru membuat kita emosi. kata salah seorang kerabat saya, jika dalam penekanan itu saya menanggapinya dengan emosi itu berarti saya belum dewasa. saya belum bisa mencapai level tinggi yang seharusnya bisa saya dapatkan tanpa emosi.

disini saya hanya berkata, jika kalian membaca.

untuk ketua saya. saya mohon maaf sekali sudah nyusahin anda. saya nggak bermaksud. seperti yang saya bilang diatas, saya punya aturan sendiri. saya tau anda mengerti saya (dan kami) tapi anda ngga bisa berbuat apa-apa. mohon maaf sekali, tapi saya menghormati anda.
untuk teman satu kelompok kecil saya. saya juga mohon maaf karena saya ngga mengerti perasaan kalian. saya tau kalian sudah benar-benar mentolerir saya. saya tau saya ngga profesional. maafin saya mohon maaf sekali.
untuk kelompok besar. maaf. apalagi yang bisa saya katakan? kalo saya melawan saya juga ngga bisa apa-apa lagi.
untuk si penekan. udah cukup ya. saya ngga mau ditekan lagi. tekanan untuk yang lebih baik sih oke-oke aja. tapi apa kebaikan yang selama ini didapat dari penekanan anda?

maaf dan terimakasih..

0 komentar