Lukisan Tuhan

Aku berlari kecil menuju dermaga. Suasana indah menyambut ragaku yang tersenyum menatap kesempurnaan sang alam. Derap kakiku seakan seirama dengan hembusan angin yang mengiringiku mengejar biru. Warna air yang menyempurnakan hari itu, makin menambah ketenangan hati yang mendamba riak pantai yang tak pernah berhenti berkecipak. Sungguh tak terlukiskan. Kombinasi ajaib yang tak akan pernah bisa cukup ditorehkan hanya melalui kata. Lukisan Tuhan yang tak ternilai. Sempurna. Tergerak ragaku untuk duduk di ujung dermaga, mataku terpejam, tanganku merentang, membiarkan segalanya mengalir, membiarkan segalanya menyatu dengan alam. Ku hirup hembusan angin yang mengantarkan ombak kecil sampai ke bibir pantai. Menghirup segala kubangan wangi surga yang terlalu lembut untuk dibiarkan tergerai. Kubiarkan pikiranku kosong untuk menikmati sentuhan keindahan yang begitu natural. Begitu penuh dengan sentuhan kedamaian.

Senja sudah mulai menyapa. Ombak pantai mulai menyentuh kakiku yang berjalan sepanjang pesisir. Dan aku mulai membenamkan kakiku semakin dalam di mulut pantai. Air mulai bersinkronisasi dengan tubuhku. Bening dan kehijauan, semakin biru ku jelang saat langkahku semakin dalam. Kubiarkan tubuhku basah oleh alam, bercampur dalam ketenangan yang semakin menyusuri relung jiwa. Aku terapung, mataku makin terpejam. Menikmati harmonisasi yang terjadi antara tubuhku dan air pantai. Tenang dan damai. Sungguh mahakarya Tuhan yang sempurna. Nyanyian ombak mengalun indah di tengah indahnya hari itu. Melodi ciptaan Tuhan yang begitu sempurna dan tak pernah berhenti menyenandungkan suara alam.

Pelan, bibirku berbisik..
Allahu Akbar.



0 komentar