Saya selalu penasaran dengan minuman beralkohol. Setiap
membeli minuman di minimarket, saya selalu berlama-lama di depan rak minuman
beralkohol. Membayangkan bagaimana baunya, rasanya, bahkan efek setelah saya
meminumnya. Sebegitu penasarannya, saya pernah hampir nekat membelinya. Nggak
tau juga apa yang membuat saya memiliki rasa ingin tau yang begitu besar
terhadap minuman jenis itu. Dan entah kenapa, saya tidak pernah sampai hati
ingin membeli atau meminumnya. Hati nurani saya tidak pernah mengizinkan saya
menyentuhnya.
Saya pernah sih, membaui minuman beralkohol. Merknya MixMax.
Baunya seperti sirup obat batuk yang dijual di apotek. Kata teman saya, MixMax
rasanya hanya seperti sirup biasa, nggak berasa alkoholnya. Sungguhan, saya
begitu penasaran sekali. Lebih-lebih saat teman saya menenggaknya tepat di
depan saya, sampai habis. Yang saya pikirkan hanyalah, apa enaknya minuman
seperti itu?
Sempat saya berpikir keras, apakah saya ingin mencobanya? Tapi
untuk apa? Lidah dan tenggorokan saya masih suci dari minuman beralkohol yang
dijual bebas. Sayang sekali rasanya jika
saya harus menodainya. Tsaaaahh, sok suci! Tapi ya namanya prinsip, itulah yang
harus dipegang. Biar pun saya kemecer
setengah mati dan ingin mencobanya, tapi saya selalu menahan diri. Ya, menahan
di antara dilema ingin mencoba menenggak minuman beralkohol atau terus
berpegang pada prinsip agama saya.
Suatu ketika, saya sedang part-time. Dan ada seseorang yang
secara tidak sengaja memecahkan botol minuman beralkohol di sana. Isinya tumpah
dan botolnya pecah berantakan. Dan setelah itu, orang tersebut malah kabur dan
tidak membayar bill. Kesal setengah mati, akhirnya saya mengepel tumpahan alkohol
tersebut. Aroma minuman alkohol tercium kuat di hidung saya. Dan ajaibnya, bau
itu mengganggu saya. Saya seketika mual dan ingin bau itu segera hilang. Saya
secara otomatis sangat membenci bau alkohol tersebut.
Dan secara tiba-tiba, rasa penasaran saya hilang sama
sekali. Apalagi di tambah kejadian orang kabur itu, membuat saya makin membenci
minuman beralkohol. Swear, it’s gone. Tidak ada lagi rasa penasaran karena dari
baunya pun sudah bikin mual dan ilfil. Huek.
Jadi,ternyata berpegang teguh pada prinsip itu memang perlu
ya.. Karena godaan akan sesuatu biasanya lebih besar, jadi kita harus lebih
menjaga diri supaya tidak tergoda.
So, I’ll surely say NO TO ALCOHOL!!
Saya rasa cokelat panas lebih enak dan lebih mendamaikan
jiwa daripada minuman beralkohol.
Cheers!
0 komentar