say no to alcohol!



Saya selalu penasaran dengan minuman beralkohol. Setiap membeli minuman di minimarket, saya selalu berlama-lama di depan rak minuman beralkohol. Membayangkan bagaimana baunya, rasanya, bahkan efek setelah saya meminumnya. Sebegitu penasarannya, saya pernah hampir nekat membelinya. Nggak tau juga apa yang membuat saya memiliki rasa ingin tau yang begitu besar terhadap minuman jenis itu. Dan entah kenapa, saya tidak pernah sampai hati ingin membeli atau meminumnya. Hati nurani saya tidak pernah mengizinkan saya menyentuhnya.

Saya pernah sih, membaui minuman beralkohol. Merknya MixMax. Baunya seperti sirup obat batuk yang dijual di apotek. Kata teman saya, MixMax rasanya hanya seperti sirup biasa, nggak berasa alkoholnya. Sungguhan, saya begitu penasaran sekali. Lebih-lebih saat teman saya menenggaknya tepat di depan saya, sampai habis. Yang saya pikirkan hanyalah, apa enaknya minuman seperti itu?

Sempat saya berpikir keras, apakah saya ingin mencobanya? Tapi untuk apa? Lidah dan tenggorokan saya masih suci dari minuman beralkohol yang dijual bebas.  Sayang sekali rasanya jika saya harus menodainya. Tsaaaahh, sok suci! Tapi ya namanya prinsip, itulah yang harus dipegang. Biar pun saya kemecer setengah mati dan ingin mencobanya, tapi saya selalu menahan diri. Ya, menahan di antara dilema ingin mencoba menenggak minuman beralkohol atau terus berpegang pada prinsip agama saya.

Suatu ketika, saya sedang part-time. Dan ada seseorang yang secara tidak sengaja memecahkan botol minuman beralkohol di sana. Isinya tumpah dan botolnya pecah berantakan. Dan setelah itu, orang tersebut malah kabur dan tidak membayar bill. Kesal setengah mati, akhirnya saya mengepel tumpahan alkohol tersebut. Aroma minuman alkohol tercium kuat di hidung saya. Dan ajaibnya, bau itu mengganggu saya. Saya seketika mual dan ingin bau itu segera hilang. Saya secara otomatis sangat membenci bau alkohol tersebut.
Dan secara tiba-tiba, rasa penasaran saya hilang sama sekali. Apalagi di tambah kejadian orang kabur itu, membuat saya makin membenci minuman beralkohol. Swear, it’s gone. Tidak ada lagi rasa penasaran karena dari baunya pun sudah bikin mual dan ilfil. Huek.

Jadi,ternyata berpegang teguh pada prinsip itu memang perlu ya.. Karena godaan akan sesuatu biasanya lebih besar, jadi kita harus lebih menjaga diri supaya tidak tergoda.

So, I’ll surely say NO TO ALCOHOL!!

Saya rasa cokelat panas lebih enak dan lebih mendamaikan jiwa daripada minuman beralkohol.

Cheers!

0 komentar