#1Minggu1Cerita Week 8: Untukmu, 10 Tahun Yang Lalu

Hai, kamu! Iya kamu, aku 10 tahun yang lalu!


Nggak perlu khawatir dengan dunia. Nggak perlu takut dengan masa depan. Kamu akan melewatinya dengan sangat, sangat baik. Aku bangga kok dengan kamu. Yah, ada sedikit kecewa. Sedikiiit sekali. Tapi melihat kamu akan menjadi lebih dewasa pemikirannya beberapa tahun kemudian, terlebih melihat kamu menjadikan segalanya pelajaran. Aku bangga banget sama kamu!

Meskipun kamu masih sok jagoan, masih sok pintar, sok gaul, dan lain sebagainya yang menyebalkan banget, tapi aku tau itu hanya prosesmu untuk mencari jati dirimu yang sebenarnya. Iya kan? Kamu berproses untuk mencari "aku ini sebenernya siapa sih?" atau "aku ini sebenernya pengennya gimana sih?". Kamu memang sok jagoan, tapi kamu baper kalo nggak punya teman. Mihihihi (sampe sekarang itu mah!). Kamu masih insecure dengan fisik kamu, kamu masih pengen kelihatan "bandel" supaya lebih keren. Iya, nggak papa. Aku tetep bangga kok. Aku tau, itu bagian dari prosesmu menjadi lebih dewasa.

Nggak usah khawatir jika seisi dunia membencimu. Perlahan mereka akan mencintaimu kalo kamu sudah mulai lembut dan memahami mereka. Nggak papa jika kamu masih memusuhi banyak orang. Suatu saat kamu pasti nggak nyangka bahwa musuhmu pun bisa jadi temanmu. Bahkan, kata maaf yang saat ini bikin kamu alergi dan jadi kalimat terakhir di hidupmu, akan dengan gampangnya kamu ucapkan bertahun-tahun kemudian. Pun, kamu nggak perlu khawatir kehilangan teman-teman yang kamu sayang. Nggak perlu marah dengan sahabatmu yang sudah berubah meninggalkanmu. Kelak dia akan kembali lagi, biarpun tak seerat dulu, tapi kamu akan memahami bahwa itu sudah lebih dari cukup. Kelak kamu juga akan punya teman-teman baru yang tulus sayang sama kamu. Teman-teman lamamu juga akan selalu di sana, menjadi memori hangat yang akan kamu kenang bertahun-tahun kemudian.

Jangan sedih saat percintaanmu ditentang orangtua. Jangan sedih saat keluarga melarangmu pacaran dengannya. Mereka sangat sayang sama kamu, walaupun aku tau dia juga tulus mencintaimu. Menangislah saat perpisahan itu kelak akan terjadi. Suatu saat, kamu akan memahami bahwa itu bagian dari pendewasaanmu. Jangan sedih karena cinta pertamamu tak juga kunjung kembali sama kamu. Suatu saat, kamu akan menyadari bahwa cinta dan realita rupanya tetap bisa bersatu dalam logika. Kamu akan memahami bahwa cinta hanya dimiliki oleh Sang Pembolak-balik Hati. Dan yakin deh, nantinya kamu akan bertemu seseorang yang nggak hanya tulus mencintaimu, tapi juga mencintai keluargamu, bahkan mencintai segala tingkah burukmu!

Jangan patah semangat saat kamu menjadi yang paling bodoh di sekolah. Kamu tau bahwa itu konsekuensi dari segala akibat "sok bandel"mu itu kan? Suatu hari, biarpun terkadang menyesali hasilnya, tapi kamu akan menapakinya dengan ikhlas. Juga akan memperbaiki segalanya di tahun-tahun berikutnya. Kesuksesan akan mengikuti segala usaha yang pastinya akan kamu lakukan kelak! Puas-puasin deh bandelmu hari ini. Besok-besok nggak lagi kok! Juga nggak perlu khawatir kalo kamu dibilang nggak punya masa depan. Nggak usah khawatir kalo kamu ditolak di universitas yang kamu (sangat-sangat) pengen. Menangislah sekencang-kencangnya. Semua akan baik-baik saja. Bahkan akan lebih baik, lebih dari yang kamu bayangkan.

Nggak perlu cengeng dengan dunia ini. Nggak perlu khawatir sama peer-peer yang belum selesai.
Nggak perlu sedih karena harus backstreet dengan orangtua.
Nggak perlu marah karena cinta pertamamu mencintai orang lain.
Nggak perlu marah karena sahabatmu lebih duluan berhijrah.
Walaupun aku tau, kamu pasti menangis. Kamu pasti khawatir, sedih, dan marah. 

Tapi kelak kamu akan merindukan masa-masa itu. Bahkan sampai menangis pun, kamu hanya bisa merindukannya tanpa bisa kembali lagi.

Tanpa bisa terulang lagi.

And whatever you were, I am so proud of you! You made me now!

Terima kasih atas apapun yang kamu lakukan. Aku banyak belajar dari kamu. Dan aku masih akan terus belajar lagi supaya kelak "aku 10 tahun kemudian" akan bangga denganku saat ini.

Cheers!

0 komentar