Wedding: Vendor Undangan & Souvenir | Yogyakarta

Ketika waktu dan tempat menikah sudah ditetapkan, nggak ada salahnya untuk segera memesan undangan. Kenapa? Supaya alokasi distribusi undangan nggak terlalu mepet. Apalagi jika undangannya dikirim ke luar kota, waktu yang dibutuhkan jadi lebih banyak.

Jadi, setelah fix dengan tanggal di KUA dan sudah deal dengan vendor gedung, jangan sampai molor-molorin waktu buat pesan undangan. Biarpun jaman sekarang udah ada undangan digital yang mana nggak butuh waktu lama untuk diproduksi, tapi rasanya kurang afdol dan kurang sopan ya kalo fisik undangan nggak dikasihin langsung ke yang bersangkutan.

Pengalaman saya nikahan kemaren, banyak sekali orang-orang yang nggak cukup hanya pakai undangan digital. Rata-rata tetep pengen dikirimin hard filenya. Ya sudah, karena saking niatnya ogut pengen nikahan, akhirnya undangan pun dikirimkan atu-atu. 

Yak!

Survey undangan ternyata nggak sesulit yang saya bayangkan. Bahkan, relatif lebih mudah dari survey vendor yang lain. Beberapa ada yang didatengin langsung, ada juga yang cuma nanya via WA (ada yang karena harganya kemahalan, jadi suka males buat dilanjutin). Biasanya saya minta pricelist dulu, lalu saya buat perbandingan. Yang harganya terlalu mahal untuk spesifikasi yang sama akan saya coret dari list.

Menurut saya, undangan itu adalah vendor yang paling gampang ditentukan. Nilainya juga nggak terlalu material. Kita bisa pilih model undangan seperti apa yang diinginkan, mau undangan harga 3ribuan sampe yang 20ribuan, mau yang single softcover sampe double hardcover, semuanya bisa ditentukan sendiri. Tinggal kita-nya yang nentuin mau pilih yang bagemane.

Pertimbangan saya, undangan adalah barang yang tidak akan disimpan oleh si penerima. Begitu acara selesai, undangan pun akan langsung dibuang. Ada sih yang disimpen, tapi biasanya hanya untuk contoh kalo mereka mau bikin undangan juga. Contohnya, saya baru mulai nyimpenin undangan-undangan beberapa bulan sebelum pesan buat nikahan saya. Sebelumnya? Ya dibuang. Atau diloak. 

Pertimbangan lain adalah, undangan tersebut sebagai salah satu cara untuk menghargai tamu undangan. Semakin bagus (atau semakin unik) undangannya, tamu tersebut akan merasa bahwa acara tersebut semakin penting. Nggak semua orang berfikir seperti ini sih, tapi seenggaknya begitulah yang ada di pikiran orangtua saya berikut beserta teman-teman kantornya.

Akhirnya tercetuslah, ide untuk bikin undangan dengan single hardcover. Singkat, padat, jelas, dan harganya so so.

Kenapa single hardcover?

Karena bentuknya relatif simple. Sekali tarik dari amplop langsung keluar semua infonya. Dan, karena hardcover, jadi terlihat lebih tebal (? yaiyalaah! namanya juga hardcover) sehingga cukup bagus untuk disebar di kantor. Tapi juga nggak terlalu mahal karena cuma single.

Setelah konsultasi sama bokap (karena 30% undangan adalah dari temen bokap), akhirnya saya fix menggunakan model single hardcover.

Model udah fixed, sekarang waktunya menentukan tema desain undangan.

Mau yang kek mana sih desainnya? Mau yang fullcolor? Flowery? Simple? Pake foto prewed?

Bokap maunya yang simple. Katanya kalo terlalu heboh dan warna-warni malah dikirain mau kasih undangan ulangtaun. Kalo saya, pengennya yang simple juga sih, tapi tetep full color. Dan, anti banget pake foto-fotoan.

Setelah aneka debat bareng bokap karena kebanyakan kepengenan beliau terlalu simple (kadang terlalu oldschool), akhirnya kami sepakat dan satu selera dengan desain undangan nikahannya RAISA DAN HAMISH!

pict source


Yessh!! Raisa dan Hamish. Yang kawinannya bikin uwe envy itu lho. Karena nikahan doski berdua mahal punya, jadilah yang bisa dibajak cuma desain undangannya aja. Ya udah lah ya, nggak papa. Apadaya saya kan ya. Heheheu.

Lalu saya mulai survey tempat undangan. Saat survey, nggak semuanya saya datengin. Cuma beberapa vendor yang saya lihat langsung hasilnya.

Berikut ini vendor-vendornya:

1. Kamajaya Kreasindo
Pertama kali mau bikin undangan, langsung banget ke sini. Udah dari lama kepoin ignya, dari jaman kuliah kayaknya haha. Di websitenya lengkap banget aneka desain dan harganya. Tertarik banget kaan?
Lalu saya coba WA customer servicenya. Dari harga yang relatif murah di web, tiba-tiba saya dikasih harga yang beda jauh sama di web! Lalu setelah nego-nego sama CS dan kasih screenshot daftar harga di  webnya untuk desain yang dimaksud (kali aja si CS lupa pernah kasih harga segitu), akhirnya saya dapet deal harga. Harga x untuk spesifikasi undangan single hard cover full color + amplop, ukuran 15x15cm, laminasi doff, kertas ivory, plastik, souvenir tag, label nama, dan denah pake kertas hvs. Okedeh, locked. Tinggal dicompare sama vendor lain.

klik di sini untuk website Kamajaya Kreasindo

2. Mainmata Studio
Hasil kepo di instagram @mainmata.studio. Syukak lihatnya karena hasilnya bagus-bagus. Trus ketika hubungi CSnya, mereka nggak mau pakai kertas ivory, maunya pake fancy paper. Entah apa bedanya, yang jelas lebih mahal kertas fancy. Dan saya merasa undangan pake kertas ivory pun akan tetep bagus hasilnya dengan harga yang relatif murah (iya, maunya cari yang murah. Ekonomis lah sis, namanya juga anak ekonomi :)) Ketika mereka nggak mau pake kertas ivory, akhirnya saya pun skip vendor ini.

klik di sini untuk instagram Mainmata Studio

3. Jogja Wedding Net
Hasil kepo juga di instagram @jogjaweddingnet. Boleh dikepoin ignya karena hasilnya juga bagus-bagus. Untuk spesifikasi single hardcover ukuran standar, full  color, laminasi doff, amplop, plastik dan souvenir tag, saya dapat harga yang relatif mahal. Tapi mereka juga belum menjelaskan kertas apa yang dipake. Kali aja pake fancy paper kayak vendor sebelumnya yang memang harga kertasnya lebih mahal. Yuhu, karena harganya pun setengah harga lebih tinggi daripada di Kamajaya. Okedeh, skip lagi. Maaf ya, kak!

klik di sini untuk instagram Jogja Wedding Net

4. Undangan Qta
Lagi-lagi hasil kepo di instagram @undanganqta. Deket lokasinya dari kantor saya jadi bisa gampang suveynya. Saya dikasih harga yang paling murah dari semua vendor yang pernah saya survey, untuk spesifikasi yang relatif sama, yaitu single hardcover full color ukuran 14x21cm, amplop, souvenir tag, label nama, dan plastik. Wuiih seneng dong ya? Okedeh, locked untuk dicompare dengan vendor lainnya.

klik di sini untuk instagram Undangan Qta

5. Elsa Wedding Card
Sebenernya vendor ini sering dipake sama kantor saya kalo lagi mau bikin-bikin merchandise berupa notebook, amplop, dll. Tadinya saya survey di sini untuk souvenirnya, karena saya berencana untuk bikin block note untuk souvenirnya. Tapi setelah saya kepoin instagramnya @elsa_weddingcard, malah jadi sekalian minta pricelist untuk undangan hahaha. Untuk spesifikasi single hardcover full color ukuran 14x21cm pakai kertas BC, laminasi doff, amplop, souvenir tag, kupon penukaran souvenir, denah pake kertas BC (bukan hvs), label nama, dan plastik.  Harganya 100 rupiah lebih mahal daripada Kamajaya. Oke, locked.

 klik di sini untuk instagram Elsa Wedding Card

6. Omah Desain
Vendor ini lokasinya di Gowok, selatan Amplaz. Waktu itu saya pas kebetulan lewat, jadi sekalian mampir. Saya lupa untuk spesifikasi yang sama dikasih harga berapa, tapi yang jelas saya nggak jadi pake di sini karena kakak saya yang waktu itu nganterin kurang sreg sama vendornya. Hm, oke. Padahal untuk hasil undangannya bagus-bagus lho.


Jadi, siapa akhirnya yang terpilih jadi vendor?

Setelah survey via online dan beberapa vendor saya datangi, akhirnya saya memutuskan untuk pakai Elsa Wedding Card sebagai vendor undangan dan souvenir. Lho, kok souvenir juga?

Hehehe, iya. Souvenir mah saya nggak pakai survey. Karena udah tau hasil block notenya, plus dikasih harga lebih murah dari harga yang biasa dikasih kantor (karena ini vendor kantor juga). Plus, males juga waktu itu survey-survey ke percetakan yang lain.
FYI, untuk souvenir, saya pakai block note dengan spesifikasi hardcover laminasi ukuran 10x14cm, spiral, 80 halaman pakai kertas hvs 70gr, dan plastik.

Kenapa souvenirnya block note?
Ya karena pengen aja. Tiba-tiba pengen. Beberapa kali nikahan sepupu souvenirnya selalu gelas dan mangkok. Jadi, saya nggak mungkin kasih barang pecah belah kan? Setelah googling sana-sini, kayaknya nggak papa deh kasih block note. Selain bermanfaat, juga kelihatan agak pinteran dikit kan? (Beuuh! Apa banget dah!).Belakangan saya baru tau kalo souvenir yang lagi ngehits saat ini adalah pouch. Ugh, bener-bener nggak kepikiran dan lumayan nyesel juga sih. Tapi ya udah deh, daripada nggak ngasih souvenir yekan.

By the way, kebetulan harga undangan dan souvenir saya sama. Heheheu. Dan, tanpa hot print ya. Lebih mahal lagi harganya kalo pake hot print.

Okay, balik lagi ke vendor ya. Setelah deal dengan Elsa Wedding Card, saya kasih contoh-contoh desain yang udah ada, lalu mereka minta waktu sekitar seminggu untuk bikinin desain baru yang setipe. Setelah itu mereka kasih saya 2 desain undangan, plus 2 desain senada untuk souvenir. Setelah revisi sana-sini, akhirnya saya deal dengan vendor untuk locked desain dan tulisan. Kemudian saya DP 50% dari total tagihan dan nunggu sekitar 2 minggu sampe undangannya jadi. Lumayan cepet karena si vendor kasih perkiraan waktunya 1 bulan. Asiik! Sedangkan untuk block notenya, jadinya 1 bulan. Heheheu.

Apa aja yang didapat dari Elsa Wedding Card?
Undangan single hardcover full color ukuran 14x21cm menggunakan kertas BC, laminasi doff, amplop, souvenir tag, kupon penukaran souvenir, denah pakai kertas BC, label nama, dan plastik.
Souvenir block note hardcover ukuran 10x14cm, jilid spiral atas, 80 halaman pakai kertas hvs 70gr, laminasi doff dan plastik.


Hasilnya gimana?

Well, hasilnya sesuai ekspektasi. Saya cukup puas dengan hasil undangannya, dan sangat puas dengan hasil souvenirnya. Sebenernya saya udah sering sih liat hasil block note dari si Elsa, tapi tetep aja beda ya rasanya lihat hasil pesenan sendiri. Puasss!

Untuk souvenirnya, barang diserahkan dalam kondisi sudah masuk plastik. Jadi kami tinggal kasih ucapan terima kasihnya aja (yang udah sepaket dengan pesenan undangan). Sedangkan untuk undangannya, karena masih harus ditempel stiker nama, jadinya masih belum diplastikin. But so far so good. Hasilnya rapi. Walaupun rasanya saya masih nggak terlalu puas sama undangannya, tapi ya sudah cukup lah. Yang penting hasilnya bagus dan rapi.

Mau lihat hasil undangan dan souvenir saya?

Bhaiqlah. Ini untuk undangannya:

biar dikata mau dimirip-miripin sama punya Raisa, tetep aja yee kaga mirip haha

single hardcover

amplop
wedding entrance dan denah tempat. dijadiin satu kertas bolak-balik supaya nggak terlalu banyak lampiran dan juga lebih ngirit kertas (save paper cuy! haha)




Ini untuk souvenirnya:
souvenir, souvenir tag, kupon penukaran souvenir





Tips dan Trick dalam memesan undangan.

1. Segera pesan undangan ketika tanggal sudah ditentukan. Karena pesan undangan butuh waktu yang cukup lama untuk bikin desain, belum lagi revisi-revisi, cetak undangannya, dan waktu cadangan juga buat jaga-jaga kalo cetaknya molor. Jadi kalo bisa, pesanlah undangan paling enggak 3bulan sebelum hari H.   Saya sendiri pesan undangan 5 bulan sebelum hari H dan baru fix desain plus revisi kemudian naik cetak pada 3 bulan sebelum hari H. Beruntung vendornya cepat tanggap dan cepet nyetak undangannya. Hihihi.
2. Perkirakan jumlah undangan yang dicetak. Jangan sampai banyak undangan yang sisa karena lebih banyak sharing undangan digital. Jika kemungkinan kirim undangannya kecil, lebih baik jangan diperhitungkan untuk cetak undangan. Selain buang-buang budget, juga meminimalisir undangan yang mubadzir.
3. Segera bagikan undangan ketika undangan sudah siap dibagikan. Idealnya membagi undangan dilakukan 2 minggu - sebulan sebelum hari H supaya tamu bisa menyiapkan waktu untuk datang. Saya sendiri kirim-kirim undangan 3 minggu sebelum hari H.  
4. Pertimbangkan harga dan kualitas. Jangan lupa selalu lihat hasil contoh undangan dari vendor untuk meminimalisir kekecewaan.
5. Selalu follow up vendor untuk progressnya.

Well. Selamat hunting vendor yaaaa! Cheers!

1 komentar

  1. undangan nya bagus bagus kak... kami juga punya produk undangan custom ya kak... desain bisa pilih sesuai selera dan bisa juga request desain...

    ReplyDelete