Promil Part 7: Pindah ke dr. Hasto Wardoyo, SPOG (K) di Sadewa IVF Center | PCO ringan

Terakhir kali program hamil itu di dokter Rukmono pada bulan Mei-Juni 2021 (lupa tepatnya kapan). Di situ dokter kasih saya resep vitamin dan obat dipthen yang diminum saat sedang haid. Kalo saya baca-baca di website, dipthen adalah salah satu merk obat penyubur yang fungsinya membesarkan sel telur supaya bisa matang dan dilepaskan saat masa subur sehingga memperbesar kemungkinan hamil.

Qadarullah, saat haid malah saya-nya kena covid jadi harus ditunda dulu konsumsi obatnya. Saya baru beli dan konsumsi obat ini di siklus berikutnya (sekitar bulan Juli). Tapi yaa masih belum berhasil juga. Berarti waktunya ke dokter lagi nih! Tapi sejujurnya saya malas balik ke dokter Enny karena nggak kuat sama antriannya yang berjubel. Kalo di dokter Rukmono, antriannya nggak berjubel amat sih, tapi buka prakteknya cuma hari Selasa sama Jumat doang. Kayak terbatas aja gitu, sedangkan untuk USG Transvaginal kan sebaiknya dilakukan saat sel telurnya diperkirakan sudah besar/matang ya kan? 

Akhirnya saya memutuskan untuk ke Sadewa IVF Center. Entah apa yang membuat saya akhirnya ke sini, tapi yang jelas saya cuma pengen ke tempat promil yang buka tiap hari dan antriannya nggak berjubel. Plus bisa pesan antrian online tanpa harus ambil nomor dulu ke lokasi (takes time banget apalagi pandemi gini). OK, saya pun buka websitenya dan pilih dr Hasto Wardoyo, SPOG (K). Saya nggak banyak baca review tentang dokter Hasto sebelumnya, tapi saya pilih dokter ini karena: (1) praktek di hari Sabtu saat saya dan suami libur kerja, (2) Beliau juga praktek di Klinik Permata Hati (khusus infertilitas) di RSUP Sardjito. Jadi mari kita fokuskan untuk mulai praktek di dr. Hasto yah! Setelah booking nomor di website Sadewa, ternyata saya dapat nomor antrian 20. Well, bhaiqlah. Mari berdoa semoga promil kali ini berjalan lancar.

Waktu kontrol pun tiba. Saya berangkat bareng suami ke Sadewa IVF Center di Babarsari, Sleman. Lokasinya ada di belakang RSKIA Sadewa. Jadi, jangan salah masuk gedung ya! Karena dokter praktek pukul 08.00-10.00 dan saya antrian 20, maka saya baru nyampe IVF Center jam 10 kurang 5 menit hahaha! Jangan lupa scan aplikasi pedulilindungi sebelum masuk ke gedungnya. Saat masuk ke IVF Center, saya agak bingung karena nggak ada petugas yang mengarahkan. Bagian CS pun lagi pada sibuk melayani pasien. Akhirnya, saya langsung aja nanya ke CS biarpun lagi ada orang di situ, daripada celingak celinguk ya kan? Susternya nanya, praktek dokter Hasto apa bukan. Setelah saya iyakan, saya pun dapat nomor antrian untuk tensi dan menimbang.

Sekitar 30 menit kemudian, saya dipanggil untuk tensi dan menimbang. Karena saya pasien baru, jadi ditanya-tanyain dulu keperluannya apa. Karena saya bilang mau program hamil, jadinya susternya nanya-nanya pertanyaan terkait promil saya. Nanyanya nggak sebanyak di dr. Enny tapi juga nggak sesedikit di dr. Rukmono. Pertanyaannya juga standar: berapa tahun menikah, ada riwayat LDR, usia suami istri, ada riwayat sakit asma/diabetes/jantung dll, suami merokok, ada riwayat promil di mana, dan ditanya progressnya sudah sampai mana, HPHT, dll yang berhubungan dengan promil. Lalu hasil HSG dan Analisis Sperma yang dulu diminta oleh susternya (nanti dibalikin lagi kok). Setelah itu ditensi dan ditimbang. Lalu disuruh menunggu antrian masuk ke dokter (sesuai dengan antrian yang didapat di website).

Sekitar 10-15menit kemudian, saya dipanggil untuk masuk ke dokter. Dokternya baca-baca hasil lab dan melihat foto HSG. Lalu saya disuruh berbaring untuk USG Transvaginal supaya bisa dilihat sel telur yang (seharusnya diprediksi) sudah matang. Di sini cukup nyaman sih, karena USGnya disiapkan oleh suster jadi dokternya masuk saat alat USGnya sudah "masuk". Beliau tinggal mengarahkan aja. Seperti USG-USG sebelumnya, di sini sel telur saya masih kecil dan belum matang/berkembang. Dokter bilang, ada gaya-gaya PCO jika dilihat dari sel telur sisi kanan. Tapi, jika PCO pun, mungkin masih ringan dan masih bisa hamil alami. Dokter tidak meresepkan obat apapun. Saya hanya diberi jadwal berhubungan lalu jika sudah waktunya haid suruh balik lagi ke sini. Jika haid, maka dokternya akan memulai program hamilnya, jika tidak haid (dan tespek positif) maka akan diberi obat penguat.

Setelah itu, saya pun keluar untuk membayar di kasir. Karena saya tidak ada resep/obat, maka saya hanya bayar biaya dokternya aja. And guess what? Di sini (khusus dokter Hasto) biaya dokternya dibayar seikhlasnya! Bener-bener seikhlasnya dan dimasukkan ke dalam kotak. Subhanallah sekali ya dokter satu ini :)

Selain happy karena bayar seikhlasnya, saya juga lega karena akhirnya ada juga dokter yang bilang bahwa saya ada arah-arah PCO. Lebih lega lagi saat dokternya bilang ini masih ringan dan masih bisa hamil. Seenggaknya, keterhambatan saya buat hamil itu ada penyebabnya, jadi bikin saya semangat lagi buat ikhtiar. Jadi tinggal fokus ikhtiar dan kontrol 2 minggu lagi ke sini. Semoga sih udah positif yaah!

See you di kontrol selanjutnya! 



0 komentar