keep spirit in my fifth semester

Nggak berasa, hari ini saya udah mulai masuk kuliah lagi. awal semester 5 di masa perkuliahan saya. Campur aduk perasaan saya saat memasuki semester kali ini. Seneng, karena akhirnya jarak tempuh saya untuk lulus semakin dekat. sedih juga, karena ketinggalan dari temen-temen seangkatan saya yang sekarang udah semester 7 dan mereka udah pada ambil skripsi. tapi nggak papa. karena inilah jalan hidup saya. dan emang harus dijalani dengan senang hati hehehe

Jadi inget, saat saya pertama kali kuliah disini. Akuntansi Universitas Islam Indonesia. Banyak yang bilang ini kampus yang bagus, akreditasi A, pendidikannya udah diakui, bergengsi dan sebagainya. tapi justru saya nggak pengen masuk kesini. saya dengan segenap perasaan terpaksa, akhirnya menempuh perkuliahan disini setelah satu tahun yang sia-sia. dan karena perasaan tidak suka saya sama fakultas ini, saya jadi ogah-ogahan kuliah di dua semester pertama saya. sengaja, untuk menunjukkan pada orangtua saya bahwa bukan ini yang saya inginkan.
dan akhirnya orangtua tau hasil belajar saya selama dua semester. kecewa, tentu aja. tapi mereka nggak menegur. mereka hanya menunjukkan bahwa mereka kecewa. tiba-tiba saya merasa malu sama papa saya. malu karena hanya segitu aja hasil yang bisa saya berikan ditahun pertama saya kuliah di Akuntansi. kecewa sama diri sendiri, karena saya begitu kekanakan menyikapi perpindahan kuliah saya. dan pada saat itulah saya berjanji untuk memperbaiki semuanya.

dan ternyata memperbaiki itu nggak segampang yang saya pikirin. kumpulan nilai yang sangat tidak memuaskan bagi saya dan papa saya, ternyata nggak segampang itu dibenahi, mengingat saya ingin lulus tepat waktu selama 7semester dengan hasil yang paling nggak setara atau diatas IPK kakak saya. gosh! bagaimana saya menggenjot semuanya selama 2 semester terakhir, bahkan sampe harus rela ikutan semester pendek. and alhamdulillah, akhirnya ada hasilnya. walaupun ngga seekstrim itu naiknya dan saya harus terus bekerja keras sampe semester depan, seenggaknya saya masih bisa mengejar. entah nantinya bakal sampe tepat waktu atau nggak, saya akan terus berusaha.

dan semua ini tentu aja bisa ditarik hikmahnya. apapun yang saya ceritakan ini, semata-mata untuk menarik hikmah bahwa apapun yang kita inginkan belum tentu sejalan dengan apa yang telah digariskan di hidup kita. dan saat hal tersebut tidak sejalan, yang harus kita lakukan adalah terus berjalan dengan senang hati dan ikhlas, bukannya memprotes keadaan dan menghancurkan semuanya di awal kemudian menyesal di akhir. hidup nggak akan berubah jika kita menghabiskannya hanya untuk meratapi nasib dan melakukan hal yang sia-sia. berusaha untuk terus berjalan walaupun itu butuh kerja keras. Tuhan pasti akan memberi balasan yang setimpal atas apa yang telah kita lakukan.

cheeers! semangat!

note: mungkin saya nggak akan pernah bisa menjadi sarjana teknik. saya akan menjadi sarjana ekonomi dan saya sangat bangga karenanya. dan mungkin saja (uhukk) calon pasangan hidup saya yang akan menjadi ST dan bekerja seperti apa yang saya impikan (dahulu) hahahaha


0 komentar