#1Minggu1Cerita Week 5: Idul Adha di tengah Pandemi

Hello! Selamat Hari Raya Idul Adha untuk yang merayakan. Semoga selalu dilimpahkan rezeki yang cukup untuk diri sendiri, keluarga, dan juga untuk berbagi dengan sekitar. Mumpung lagi lebaran haji gini, puas-puasin dulu ya makan daging, sebelum kolesterol pada naik dan mulai diet lagi deh hihihi.



Seperti Idul Fitri beberapa bulan yang lalu, Idul Adha kali ini juga terasa beda karena pandemi. Saya dan keluarga, masih sholat Ied di rumah seperti saat Idul Fitri, karena takut sama virus Covid19. Vido juga nggak pulang, rencananya sih mau pulang selama seminggu di bulan Agustus nanti, jadinya cuti diirit-irit. Mama masih jadi panitia kurban, motong-motongin daging yang akan ditimbang dan dibagi-bagikan, biarpun kali ini nggak banyak panitia yang berkontribusi. Plus wajib pake masker dan social distancing saat lagi potong-potong dagingnya. Suasana sekitar juga nggak terlalu banyak bedanya. Tetangga sekitar masih rame ngobrol sana sini. Mereka udah menyambut new normal dengan segitu gampangnya (nggak seperti saya yang masih jantungan lihat orang-orang nggak pake masker). Para panitia muda sibuk bagi-bagiin daging dari rumah ke rumah.

Yang terasa beda, tentu aja momen haji kali ini. Saya ikut ngerasa sedih karena, walaupun haji nggak jadi "ditiadakan", tapi tetep aja banyak sekali umat Islam yang terpaksa diundur ibadah hajinya. Dampaknya tentu terasa banget di segala lapisan, terutama para penjual oleh-oleh haji yang katanya jadi sepi pengunjung, biro perjalanan (untuk yang haji plus) juga ikutan sepi, belum lagi BPIH (Badan Penyelenggara Ibadah Haji) yang tentu aja nggak ada yang daftar untuk bimbingan pre-haji. Saya baru menyadari betapa besar kerugian yang dialami banyak lapisan usaha ketika satu hal ini ditiadakan. Banyak sekali dapur orang yang bergantung dari penyelenggaraan haji. Masya Allah.. 

Dan ini semua nggak lepas dari takdir Allah ya. Tentu aja Allah udah mengatur semua ini sedemikian rupa, bisa jadi untuk detox bumi (yang polusi manusianya luar biasa parah) juga bisa jadi untuk peringatan kita semua. Bahwa apa yang udah kita rencanakan, apa yang kita cita-citakan, sesempurna apapun usaha dan persiapannya, jika Allah belum berkehendak maka nggak akan pernah terjadi. Juga sebagai pengingat kita sebagai makhluk Allah harus tetep taat dan nggak sombong. Pandemi yang cuma virus seupil, tapi nyatanya bisa membunuh ratusan ribu orang di dunia. Kita cuma makhluk kecil dibandingkan alam semesta dan isinya. Di pandemi ini, Alhamdulillah hikmahnya banyak. Jadi bisa banyak-banyak mengucap istighfar dan bersyukur. Bisa dapet kesempatan untuk introspeksi diri dan berusaha jadi manusia yang lebih baik lagi, baik di hadapan Allah maupun manusia-manusia lainnya.



Well, selamat menikmati long weekend bersama orang-orang terdekat! Tetep terus berdoa semoga pandemi ini cepet berlalu supaya semuanya bisa beraktivitas normal seperti biasa. Supaya rejeki yang tadinya sempat mampet karena pandemi bisa lancar lagi. Supaya semua orang bisa menyambung tali silaturahmi secara langsung lagi. Dan, supaya Bumi lebih sehat lagi tanpa ada virus apapun itu.

Happy Idul Adha, everyone!

0 komentar