Sore-Sore di Tugu Jogjakarta

Di tengah kepenatan kerja, tiba-tiba saya kepikiran untuk pergi ke Tugu Jogja. Selain belum pernah ke sana, saya juga pengen merasakan suasana sore di pinggiran Tugu sambil duduk-duduk dan melihat kendaraan lalu-lalang. Untungnya, waktu itu Vido pulang cepet, jadinya kami bisa langsung cuss ke Tugu Jogja.

Kami ke sana naik motor, supaya lebih gampang cari tempat parkir. Setelah beberapa saat, akhirnya kami sampai. Suasana lalu lintas cukup ramai, tapi di pinggiran Tugu masih sepi. Hanya ada beberapa orang yang juga sedang menikmati sore sambil berfoto-foto dan mengobrol santai.

Saya berhenti di spot Tugu Golong Gilig. Ah.. Akhirnya kesampean juga menginjakkan kaki di sini. Seumur-umur, baru sekali ini saya bisa duduk di Tugu. Padahal, dulu banyak sekali temen-temen saya yang tengah malem pada ke sana dan berfoto langsung di Tugu Jogjanya. Zaman saya sekolah dulu, orang-orang masih bisa manjatin Tugu Jogja. Sekarang, alhamdulillah, sudah ditertibkan. Jadi, enggak ada lagi, deh, yang bisa manjatin Tugu Jogja. Selain bikin macet, dilihat-lihat juga kurang enak, tsay!

Setelah merekam-rekam dan berfoto-foto, saya dan Vido memutuskan untuk duduk-duduk salah satu bangku yang ada di Tugu Golong Gilig. Ngobrol santai sambil lihat kendaraan lewat dan menikmati angin sepoi-sepoi. Matahari udah mulai turun, jadi cuacanya cukup teduh. Plus, cahaya matahari berkilauan di balik gedung, jadinya bikin view makin cantik. Uhuyy, lumayan lah bisa dapet momen di sini.

Sedikit info ya, supaya rada berguna dikit. Konon, Tugu Golong Gilig ini adalah bentuk asli dari Tugu Jogja yang sekarang berdiri di tengah simpang empat tersebut. Dulu, Tugu Golong Gilig ini dibangun setahun setelah Keraton Yogyakarta berdiri, sebagai simbol persatuan dan kesatuan. Namun, karena ada gempa hebat di tahun 1800an, akhirnya Tugu Golong Gilig rusak parah dan terbengkalai selama bertahun-tahun (di masa Sri Sultan HB VI). Baru, deh, di masa Sri Sultan HB VII, Tugu Jogja dibangun ulang, meskipun ada perbedaan dengan desain sebelumnya. Itulah yang akhirnya menjadi simbol kota Jogja saat ini, yaitu Tugu Pal Putih alias Tugu Jogja yang saat ini berdiri di tengah kepadatan masyarakat Jogja. 

CMIIW ya, guys! Semua info di atas hanya sebatas pengetahuan yang saya tahu saja. Lebih lengkapnya bisa baca-baca sendiri di area Tugu Golong Gilig, atau langsung ke websitenya Jogja/Keraton. Mihihi.


Semakin sore, orang-orang semakin banyak berdatangan. Saya dan Vido memutuskan untuk berjalan-jalan ke arah barat, menyusuri trotoar dan berbelok ke Pasar Kranggan. Di sore hari, Pasar Kranggan banyak menjual aneka makanan yang bisa dinikmati di lantai dua, sambil melihat jalanan kota Jogja di sore-malam hari. Sayangnya, waktu itu nggak sempat terfoto. Saya juga nggak makan di sana, karena lagi pengen makan di angkringan. Mungkin lain kali, ya? Di sekitar Tugu juga ada restoran dan kedai kopi yang menyediakan tempat khusus di lantai dua yang menghadap langsung ke arah Tugu. Buat yang pengen nongkrong-nongkrong cantik sambil ngupi-ngupi ditemani pemandangan Tugu dan jalanan Jogja, bisa banget nyobain ke sini.

Balik lagi ke perempatan Tugu, akhirnya saya memutuskan makan di Angkringan Mbak Lina, di sebelah Monumen Tugu Golong Gilig. Sudah lamaaa sekali nggak makan di angkringan, sekalinya makan langsung di pusat kota Jogja. Hehehe. Harga makanannya standar, tentunya lebih mahal daripada angkringan pada umumnya, tapi masih cukup terjangkau, kok! Maklum, lah, namanya juga di area pusat kota dan wisata, pasti harganya beda dengan angkringan di emperan toko, ya kan?

Saya makan nasi kucing 2 bungkus, dan ambil beberapa macam sate-satean. ENAK BANGETT! Jangan lupa minta dibakar dulu sate-sateannya, ya, supaya lebih panas. Tehnya juga wangii, jadi diminum tawar pun juga enak!

Berhubung hari udah mulai gelap, akhirnya kami mutusin buat pulang. Padahal, semakin malam, orang-orang mulai pada berdatangan. Pokoknya rame, deh! Overall, saya suka banget bisa menyempatkan untuk datang ke Tugu Jogja. Suasananya asoy, bersih, nggak ada penjual/pengamen yang lalu-lalang (tapi entah kalo malem yah?), pokoknya syahdu banget, deh! Buat yang belum pernah, wajib banget nyobain dateng ke sini untuk sekedar duduk-duduk santai, foto-foto, bikin konten, atau bahkan hanya untuk makan di restoran atau angkringan di sekitar Tugu. Saya sendiri mungkin akan balik lagi ke sini suatu saat nanti. 

Benar ya, kata orang? Jogja itu memang ngangenin, hehehe!

Cheers,



0 komentar