Saya meringkuk saat tahun baru. Flu yang menyerang saya beberapa hari yang lalu masih betah aja hinggap pada saya. Tahun baru kali ini begitu berbeda dengan tahun baru sebelumnya. Tahun ini, kebetulan saya tidak ada acara apapun. Tepatnya menolak. Karena kebetulan pacar saya sedang di Jakarta, dan kondisi badan saya sedang tidak bagus. Kakak saya mengajak saya bertahun baruan bersama. Begitu juga sepupu saya. Adik saya mengajak ke JEC saja yang dekat rumah. Namun, satupun tidak ada yang saya iyakan karena saya malas. Sesekali, mencoba bertahun baruan dirumah, dikamar, meringkuk dibawah selimut yang hangat.
Tidak. Saya tidak sedang galau karena tidak memiliki pasangan di tahun baru. Saya tidak ngambek dengan pacar karena dia tidak pulang ke Jogja. Saya tidak sedih karena tidak bisa bertahun baruan dengan saudara lainnya. Lebih tepatnya, saya hanya malas. Karena hidung mampet dan kedinginan, ditambah capek karena baru pulang part time, saya tidak ingin menambah penyakit di tubuh saya hanya karena tahun baru. Begitu malam tiba, saya hanya bermain monopoli dengan kakak dan adik saya. Permainan jaman masih kecil, dan sekarang dimainkan lagi bareng-bareng, sungguh menyenangkan. Lebih menyenangkan lagi karena yang kalah bukan saya huahaha . Pukul 11PM saya sudah naik ke tempat tidur, sambil menonton TV. Ya, menonton TV karena takut soalnya dirumah nggak ada orang. Mama, Papa, dan adik sedang ke JEC. Kakak sedang ke malioboro. Semua memiliki acara masing-masing, begitupun saya. Hey, bukankah meringkuk dikasur sambil nonton TV juga salah satu cara menikmati tahun baru? Dan ini sama sekali tidak pathetic. Saya justru bahagia. Bahagia karena saya masih hidup bahkan sampai pergantian tahun telah berlalu. Karena pacar saya menelepon disela-sela keramaian dan hiruk pikuk disana dan mengingatkan saya untuk meminum obat. Karena saya masih bisa melihat fireworks dari jendela dan atap rumah saya, yang begitu indah. Saya sangat menyukai fireworks. Dan saya sangat bahagia bisa tetap melihatnya sekalipun saya memutuskan untuk tidak keluar rumah. Saya bahagia masih bisa meng-count down waktu sampai pergantian tahun tiba. Saya bahagia karena tidak perlu bermacet-macet ria, saya tinggal masuk ke kamar saat saya selesai menikmati fireworks, tanpa harus pegal-pegal berbaur dengan kemacetan kota. Dan yang paling penting, saya bahagia bisa merevolusi dan mengevaluasi kehidupan saya saat malam pergantian tahun sedang berjalan.
Tahun baru yang begitu berbeda dengan tahun sebelumnya. Namun, perlu digaris bawahi, hanya suasananya saja yang berbeda. Tekad saya tidak pernah berubah setiap tahun baru. Semangat saya tidak pernah berubah. Kebahagiaan saya tidak berubah. Saya selalu bersyukur saat tahun baru tiba. Bersyukur pada Tuhan, karena saya masih bisa menikmati tahun baru, apapun dan bagaimanapun caranya. Tuhan begitu baik dan ingat pada saya, buktinya saya dikasih sakit. Dan luar biasanya, Tuhan masih memberikan kenikmatan tahun baru, walaupun keadaan saya sedang seperti ini, dengan cara yang berbeda, dan saya bersyukur bisa merasakannya.
Anyway, sekarang udah 2014. It is time to evaluate what i have done. Lebih mendekatkan diri pada Tuhan, karena saya banyak melupakan Tuhan tahun kemaren, padahal Tuhan nggak pernah lupa sama saya. Next, bisa lancar kuliahnya. Syukur-syukur bisa lulus kuliah tahun ini (AMIIN!!) nggak apa-apa deh wisuda 2015 yang penting lulus dulu tahun ini huhuhu . Bisa lebih baik lagi, lebih mandiri dan wise dalam menjalani hidup. Lebih HEMAT nggak kebanyakan laper mata lagi. Dan juga, hubungan antar keluarga lebih baik lagi. I'm glad to have family like i do now. Bisa awet sama kak pacar juga, pokoknya lebih dewasa lagi, lebiiihhh baiiik lagi dalam kehidupan saya kedepannya. Amin.
Then, Happy New Year everyone! Be better person and you'll get a better life. cheers!!
Then, Happy New Year everyone! Be better person and you'll get a better life. cheers!!
0 komentar