Wedding: Vendor Catering | Yogyakarta

Setelah mengumpulkan niat dan mengusir segala kemalasan untuk update blog, akhirnya saya mulai menulis lagi. Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang vendor-vendor yang saya pakai di pernikahan saya. Satu vendor satu post yeeu. Shabaar shaay! Ngumpulin niatnya aja susyeeeh. Ampun dah! 

BTW, eug nggak nyangka udah jadi bini orang. Kalo scrolling ke postingan-postingan jaman dulu pas masih galau pindah jurusan di kuliah, rasanya cepet banget ujug-ujug udah nikah ajee. Mana nikah sama orang yang nggak disangka-sangka pula. Temen sekolah bukan, temen kuliah bukan, temen part-time bukan, temen nongkrong bukan, temen kerja juga bukan. Trus temen apaan?

Temen hidup, sis! EUUUUUUU!! Maapin yee para jomblo! Wakakaka!

Okay. Balik lagi ke topik utama. Di sini saya akan membahas vendor yang paling penting dan paling utama. Dan juga paling menguras kantong. Budget yang dibutuhkan bisa lebih dari 60% dari total budget pernikahan. Fyuhh! Ya sudah lah ya. Baiklah. Vendor yang dibahas adalah VENDOR CATERING.

Saya mulai hunting vendor katering dari bulan September 2017 (FYI: nikahan saya di Maret 2018). Setelah nanya beberapa vendor di Jogja, akhirnya saya mengerucut di dua vendor, yaitu Sirikit dan Nusantara.

Pada akhirnya saya memilih ke Nusantara karena Sirikit kurang informatif dan pricelist 2018nya belum di update. Lagipula, kayaknya hati saya lebih mantep di Nusantara (emang jodoh yee, Mba Rit!).

Pemiliknya bernama Mba Rita dan Pak Didik. Ramah beeettt bok! Namanya juga marketingan yesss, harus ramah! Tapi mereka bener-bener ramah dan informatif sekali. Apalagi saya termasuk customer yang bawel banget nanya ini itu bahkan sempat galau segala. Untung ga kena semprot. Heheheu. Dari segi harga, doi relatif lebih murah dibanding beberapa catering enak lainnya (macem Alburuuj, Karunia, Sirikit, dan Vidi). Soal rasa gimana?

Saya dua kali test food di Nusantara Catering. Setelah minta pricelist dan menu, saya diajak untuk test food di Auditorium UNY. Awalnya, kirain ada stall khusus untuk para testfooder. Ternyata, nyusup juga, cuuy! Mana saya sama Vido kaga pake baju kondangan. Ketauan banget nyusupnya. Tapi, untungnya saya nempel sama Mba Rita terus, jadinya aman deh. Takut juga dikirain anak kos nyusup di kondangan gara-gara nggak punya duit buat makan. Bahahahaha! 

Saat itu, saya hanya mencoba gubugnya saja. Untuk buffetnya saya nggak nyobain karena udah kekenyangan. Rasanya gimana? Enak. Saya nyobain bakso, empal gentong, chicken cordon bleu, sate ayam, dan lainnya lupa. Minumannya juga enak. Namanya Es Sereh. Rasanya mirip lemon tea. Saat itu saya ketemu sama Mba Rita dan Pak Didiknya langsung. Seperti yang udah saya bilang di atas, mereka berdua ramah banget! Katanya masakan mereka tanpa msg dan nggak nyediain soft drink (tapi nyediain juga ding, by request). Overall saya puas. Cucok lah buat kondangan, apalagi dibandingin katering lamaran saya (yaiyalah! Harganya aja beda, tentu aja sasaran pasarnya juga beda!).

FYI ya gengs! Sebaiknya kita harus tau sasaran pasar dari para vendor-vendor katering. Biasanya mereka punya wangsa pasar masing-masing. Ada yang spesialis katering acara rumah, ada yang spesialis gedung, ada yang spesialis harga ekonomis, ada yang spesialis menyediakan kualitas premium. Di sana sudah ada standarnya masing-masing. Kalau kita pengen nikahan kita kayak royal wedding dan bikin lidah para undangan bergoyang, ya kita harus sediakan yang kualitasnya premium. Tapi kalo acaranya sederhana dan tamunya nggak terlalu banyak, mungkin bisa dipilih katering yang standar-standar saja. Dan, jangan minta kualitas tinggi jika harganya murah. Jangan minta murah jika kualitasnya tinggi. Euuuuuuhhh apedaah guee.

Tapi soal rasa tetap nomor satu ya. Jangan sampe kita buang uang banyak hanya untuk makanan yang nggak enak. Makanya test food itu PENTING!

Ketika saya sudah mantap sekali sama Nusantara dan bersiap buat DP untuk mengikat harga dan tanggal, tiba-tiba kakak saya bilang kalo dia habis kondangan di nikahan adek temennya dan kateringnya NGGAK ENAK! Sambil nunjukin brosur Nusantara!!

APHAAAA??? Kenapa di saat saya udah bilang ke vendor saya mau DP, tapi kakak saya bilang makanannya NGGAK ENAK??

Akhirnya, setelah dilanda kegalauan, saya dan kakak saya memutuskan untuk test food ulang di Nusantara. Untungnya masih dibolehin sama Mba Rita bweehehehe. Lokasi test food kali ini di Auditorium Perwacy. Makanannya kurang lebih sama. Hanya beberapa gubugnya saja yang beda. Di sini saya sempat nyobain soto, siomay, dan nasi (nasi apa ya? lupa). Cobain eskrimnya juga. Again, gak nyobain buffetnya. MASIH ENAK KOOK! Setelah saya dan kakak saya yakin seyakin-yakinnya, akhirnya, sore itu juga saya memutuskan untuk DP sebelum harganya makin naik (FYI, Nusantara selalu update menu dan pricelist beberapa periode dalam setahun).


Apa pertimbangan saya untuk memakai Nusantara?

Pertama, rasanya enak. Mutlak. Mau banyak orang kompor-komporin bilang nggak enak, menurut saya tetep enak. Malahan, setelah DP, ada teman saya yang bilang kalo beberapa gubug Nusantara nggak enak (such as pempek and lasagna). Buffetnya juga nggak enak. Ugh! Yang doi sebutin kan enggak saya coba di test food. Iiiiih!! Akhirnya saya pesan menu yang sudah saya cobain saja, untuk memastikan rasanya beneran enak. Cari aman aja deh, katering mah urusannya sama lidah ribuan orang.
Nyatanya setelah nikahan saya banyak yang puji-puji kateringnya enak dan pada bilang semoga hajatan kakak dan adek saya besok pakai Nusantara lagi. Keluarga yang tadinya ngeremehin katering saya (gara-gara banyak yang kecewa sama katering lamaran), juga pada puas sama Nusantara. Da beeeeest pokoknya !

Pertimbangan kedua, dekornya ciamik! Saya suka banget deh sama dekornya Nusantara. Banyak bunga-bunga dan lampu hias, taplaknya juga bagus. Ada backdropnya yang bentuk tulisan LOVE itu juga lutchuuu.

Ketiga, mereka well-organized. Dan juga, ada supervisor yang menjaga saat acara berlangsung. Jadi, nggak ada tuh makanan kosong di gubug. Sebelum habis, pasti udah direfill duluan. Distribusi makanannya juga terstruktur.

Minusnya apa?

Perhitungan jumlah makanan mereka sedikit lebih tinggi dari beberapa vendor lain. Buffet saya sisa paling buanyak. Buanyak buanget! Gubugnya juga sisa banyak sih, tapi itu juga karena tamu hanya 80% yang datang. Kebanyakan tamu yang diundang memang dari luar kota. Jadi makanan sisa banyak sekaliiii. Saya compare dengan sepupu saya yang nikah sebulan sebelum saya (doi pake vendor K*), dengan jumlah tamu undangan yang sama, menu yang mereka sediakan lebih sedikit. Tapi jatuhnya malah pas. Tidak sisa terlalu banyak. Jadi, sebaiknya kalo mau menentukan jumlah makanan, didiskusikan lagi supaya makanannya tidak sisa terlalu banyak.

Selain itu apa? nggak ada sih. So far saya puasss sekali sama Nusantara.


Berapa jumlah makanan yang saya pesan?
FYI, saya mengundang 600 undangan. Artinya, perhitungannya dikalikan dua, sehingga katering dihitung untuk 1.200 orang. Undangan saya sudah termasuk keluarga dan panitia ya.

Akad Nikah
Soto Ayam dan Teh Panas (170 porsi)
(disesuaikan dengan jumlah tamu yang hadir. Saya ada sekitar 150 tamu, dan dilebihkan sekitar 10%)

Resepsi
Buffet (800 porsi)
(Menu: Nasi Putih, Sop Ayam Roll, Chicken Katsu, Bistik Daging, Gurameh Asam Pedas, Capcay, Kerupuk, Buah Iris, Air Mineral, Teh, & Es Sereh, Eskrim dan Puding)
Gubug:
Bakso Daging (700 porsi)
Zuppa Soup (500 porsi)
Sate Ayam (500 porsi)
Empal Gentong (700 porsi)
Siomay (500 porsi)
Selad Solo Galantin (400 porsi)
Es Degan Selasih (500 porsi)
Tambahan Minuman (400 porsi)

Menurut saya, perhitungan gubugnya sudah pas. Hanya buffetnya saja yang menurut saya kebanyakan. 
Tambahan minuman? Ya! Karena minuman sudah sepaket dengan buffet sebanyak 800 porsi, maka saya perlu menyediakan tambahan minuman sebanyak 400 porsi  (total 1.200 porsi) supaya sesuai dengan jumlah undangan.


Gimana rasanya? 

Saat akad nikah, saya sempat makan soto ayamnya. Uenaaak ciyuus ga bohong! Perias saya juga bilang enak. Pegawainya juga. Rasanya hmm... Jadi pengen kondangan di tempat yang pake Nusantara iiiiyyh!

Saat resepsi, saya nggak makan di gedung. Syibuk kalii ngurusin tamu, dan saat acaranya kelar, makanan udah diberesin. Hiks. Akhirnya saya makan di rumah. Sempet cocol-cocol sate dan siomay. Enaaak! Dan besoknya, saya sibuk makanin makanan katering yang masih sisa. Selad solo, bakso, chicken katsu, bistik daging. Yang paling juara lalalala enak tak terkira adalah bistik daging, bakso, dan siomay. Enak banget poool!! Kalo chicken katsunya udah berasa asin. Nggak tau mungkin karena dikulkasin berhari-hari dan digoreng terus-terusan. 


Jadi?

PUAS BANGETT! Walaupun sedih karena makanan sisa buanyakkkk, tapi hati puas. Alhamdulillahirabbil alamin, vendor katering diberi kelancaran. Dari sekian banyak vendor, yang paling saya takutkan yaa katering ini. Tapi alhamdulillah ternyata lancar! Uhuuuyy!




Apa tips-tips dalam memilih katering?

Jangan malu untuk test food! Sering-seringlah test food untuk meyakinkan lidah bahwa pilihan katering tidak salah.
Sering-sering baca review! Review jujur ya, bukan testimoni yang di upload si vendor di instagram.
Datangi kantornya. Temui ownernya. Jika kita lebih mengenal vendor, maka kerjasama akan terjalin lebih baik.
Kalo lagi kondangan, jangan asal makan. Dirasakan bener-bener makanannya, dan jangan malas ngumpulin brosurnya. Kalo nggak ada brosurnya? Tanya langsung ke pramusajinya, nama kateringnya apa. Saya dulu begitu, enak-ga enaknya vendor katering yang pernah saya coba selalu saya catat nama vendornya supaya mempermudah seleksi.
Perhatikan pricelist dan menu. Bandingkan beberapa vendor dan cari plus minusnya. Tentukan vendor yang paling pas harga dan pas rasanya.
Perhatikan dekorasi dan kebersihannya. Apakah pramusajinya rajin bersihkan piring-piring kotor? Apakah makanan selalu terisi penuh? Apakah taplak mejanya kekinian? (kan kadang ada yang masih pake taplak jadul). Apakah dekorasinya bagus?
Perhatikan kelengkapannya. Tanyakan apakah harga sudah termasuk biaya pelayanan, biaya sewa peralatan dan sewa meja. Dan apakah harga sudah termasuk pajak. Pastikan harga menu sudah nett dengan semua kelengkapannya.
Siapkan mobil khusus untuk mengangkut sisa makanan dari gedung ke rumah. Pastikan juga bahwa pihak katering akan membereskan sisa makanan ke dalam plastik dan diangkut ke mobil.











Okay, jadi tetep semangat yaa cari vendor kateringnya!

Cheers!


1 komentar

  1. Hallo Kaka-kaka Calon Penganten,

    Masih bingung cari gedung pernikahan? Ingin menikah di gedung full carpet dengan fasilitas eksklusif? HIS Kologdam Grand Ballroom Bandung menjawab keinginanmu dengan konsep One Stop Wedding Service dan pilihan vendor-vendor profesional yang akan membuat pernikahanmu semakin berkesan!! Serta kita ada BONUS loooh tanpa diundi!!

    Ingin info lebih lanjut bisa langsung hubungi :
    Rosianti,
    WA ( 085624295686 )
    IG ( rosi.hisbalaisartika )
    E-mail ( rosi.hiscorp@gmail.com )

    ReplyDelete