Promil Part 1: Usaha Punya Anak

Setelah menikah selama 1 tahun 4 bulan, akhirnya saya memutuskan pergi ke dokter kandungan untuk mengecek apakah sistem reproduksi saya dan suami dalam keadaan baik-baik saja.

Perlu diketahui, setelah menikah, saya dan suami menjalani long distance marriage yang mana hanya bisa ketemu seminggu sekali.

Sejujurnya saya dan suami pernah menunda memiliki anak setelah menikah. Do not blame us, please, karena kami udah kenyang dipersalahkan terkait menunda anak. Menolak rejeki lah, nanti susah punya anak lah, dan lain sebagainya keluar dari mulut netijen maha benar seolah-olah mereka yang paling tau alasan kami menunda. Perlu diketahui bahwa semua itu adalah pilihan hidup masing-masing, toh kami juga nggak pernah ngatain orang lain yang berkaitan dengan anak/marriage life. Okay, balik lagi ya ke topik. Setelah 5 bulan menunda, pada Agustus 2018 saya dan suami sepakat untuk tidak lagi menunda punya momongan.

Nah, dari Agustus 2018 sampai Juli 2019, terhitung hampir satu tahun kami merencanakan punya anak dan belum dikabulkan sama Yang Maha Kuasa. Konon katanya, jika sudah lebih dari satu tahun belum hamil, sebaiknya diperiksakan ke dokter obgyn/kandungan untuk memastikan bahwa sistem reproduksi keduanya dalam keadaan baik-baik saja. Jadilah saya cari-cari referensi dokter yang kira-kira bagus untuk promil dan pilihan saya jatuh pada dr. Enny S Pamuji Sp.OG yang tempat prakteknya di Jl. Laksda Adi Sucipto, timurnya Transmart Maguwo, sebelum pertigaan ringroad. Beliau juga praktek di rumah sakit JIH.

Masalahnya adalah, untuk periksa ke dokter Enny perlu kesabaran yang luar biasa karena antrinya aja bisa sampe sebulan (katanya). Maka dari itu saya sudah daftar di tanggal 10 Juli untuk periksa di tanggal 26 Juli. Setelah dikonfirmasi bahwa saya akan konsultasi promil, adminnya nggak membolehkan saya daftar sebelum saya haid. Padahal seharusnya di tanggal 10 itu saya udah haid. Lagi harap-harap cemas ceritanya. Hmmm.. ya sudah lah.

Akhirnya di tanggal 18 Juli saya pun haid hari pertama (KEBAYANG DOOONG telat 8 hariiii! ah sudah biasa!) dan langsung daftar ke dokter Enny. Admin menyarankan saya untuk periksa di tanggal 30 Juli yang diperkirakan sebagai masa subur.

Tanggal 30 Juli adminnya kembali SMS untuk konfirmasi kedatangan (supaya jika kita nggak jadi periksa, bisa dialihkan ke pasien lain yang masih ngantri). Konfirmasinya sampe ke jam kedatangan segala lho, jadi kita harus infoin kita bakal kira2 nyampe sana di jam berapa.


Hari Selasa, 30 Juli 2019.
Sampai di praktek dr. Enny S Pamuji, Sp.OG pukul 17.40. Saya langsung ke bagian administrasi untuk konfirmasi kedatangan. Setelah itu saya disuruh menunggu panggilan. Tidak diberi nomor antrian ya, jadi nggak tau kita ada di urutan nomor berapa. Tapi bisa ditanyakan ke susternya kok, kita ada di antrian berapa.

Sekitar 2 jam, saya dipanggil ke bagian administrasi. Karena saya pasien baru, jadi saya disuruh melengkapi data-data diri, termasuk data suami juga. Suster menanyakan keperluan saya apakah untuk periksa kandungan, promil, atau keperluan lain. Setelah saya jawab bahwa saya ingin promil, susternya menanyakan riwayat kesehatan saya, misalnya: ada riwayat asma, gondok, diabetes, hipertensi, mata minus, dan lain sebagainya yang sepertinya ada hubungannya dengan proses kehamilan. Suster juga menanyakan apakah saya pernah keguguran, pakai pembalut apa, pakai pembersih miss V atau tidak, LDR dengan suami atau tidak (jika ya, ketemu berapa minggu sekali), nyeri haid atau tidak, dan juga tanggal haid pertama selama 4bulan terakhir. Setelah itu, saya ditensi dan ditimbang. Kemudian disuruh menunggu lagi untuk ketemu dokternya.

Sekitar setengah jam kemudian saya masuk ke ruangan dokter. Dokternya langsung menyuruh saya untuk melepas celana dan tidur di kasur periksa. kemudian perut bagian bawah dioles gel dan proses USG dimulai. Dokter menjelaskan dengan sangat jelas dan sangat cepat, jadi kita harus bener-bener nyimak dengan baik. Alhamdulillah, rahim saya bersih nggak ada kista atau apapun. Kemudian saya di USG Transvaginal, di mana miss V dimasuki sebuah alat. Lumayan nyeri ya saat dimasukin alat tersebut bwehehehe. Lalu di layar mulai kelihatan sel-sel telur yang ada di dalam indung telur. Hanya aja karena sel telur saya kecil-kecil, maka bisa jadi itu penyebab saya belum hamil. Tapi saat di USG, ada satu sel telur yang agak besar (tapi tetep aja di bawah ukuran normal) yang sepertinya sudah mulai matang.

USG pun selesai. Dokter menyarankan saya untuk tes hormon progesteron pada tanggal 13 Agustus 2019 dan kembali kontrol lagi di tanggal 3 September 2019. Saya juga diberikan pengantar periksa ke laboratorium.

Berikut ini adalah anjuran dan pantangan dari dokter supaya bisa cepat hamil:
- Olahraga 3 hari sekali (misalnya sepedaan, lari, jalan, renang) tanpa berhenti minimal sepuluh menit atau sampai capek.
- Berhubungan intim dengan suami juga 3 hari sekali. (saya udah bilang sama dokternya kalo saya LDR cuma bisa seminggu sekali dan dokternya bilang nggak papa hahaha)
- Perbanyak makan sayur dan buah, minimal 3x sehari
- Stop makan daging bakar (sate, steak, dll). Kalo gulai, tongseng, bakso masih boleh. Yang penting dagingnya matang dan nggak dibakar.
- Stop sabun antiseptic, daun sirih, pembalut yang ada antiseptic, mint, daun sirih, semuanya di stop.
- Sabun mandi diganti pakai sabun kecantikan (Lux, Biore, dll) nggak boleh pake sabun macem lifebuoy, nuvo, yang sabun anti bakteri pokoknya nggak boleh.
- Sering-sering membasuh miss V pake air dan jangan pake sabun. kalo bisa 5gayung atau lebih saat mandi.

Dokter kasih resep vitamin 20 tablet dan boleh beli diluar kalo udah habis. Nama vitaminnya Prenatin DF yang diminum sehari sekali di malam hari setelah makan. Kalo vitaminnya habis, boleh beli lagi di apotek.

By the way, dr. Enny selalu membiasakan pasiennya untuk mencatat apa aja yang beliau jelaskan/sarankan. Jadi di mejanya selalu ada kertas kosong dan pulpen yang bisa dipake pasiennya untuk mencatat. Beliau menjelaskan dengan sangat cepat tapi juga sangat jelas (maklum, pasiennya banyak sis!). Saya sih cukup senang ya kontrol di dr. Enny, karena beliau cukup pintar menjelaskan mengenai program hamil yang sedang saya jalani. Ah iya, kalo ada pertanyaan, harus tunggu dulu sampe dokternya selesai jelasin yak, karena beliau terlihat nggak suka kalo penjelasannya dipotong. Lagian, nggak sopan lho motong-motong penjelasan orang. mihihihi!

Okay, will update this post later yaa. Setelah ini harus cek hormon progesteron dulu dan kemudian kontrol lagi ke dr. Enny. Wismilakk!


Biaya yang dikeluarkan:
Pendaftaran Pasien Baru : 10.000
Konsultasi, USG 2D & TransV : 125.000
Vitamin Prenatin DF 20tablet : 100.000
Lain-lain : 2.000 (nggak tau sih ini biaya apa, tapi kayaknya biaya kartu berobat)
TOTAL: 237.000






0 komentar